Pangalengan, 31 Juli 2025 - Kader posyandu memegang peranan krusial dalam memantau tumbuh kembang anak. Pemberdayaan kader posyandu melalui pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mereka mengenai gizi seimbang dan tumbuh kembang anak.
Masa kanak-kanak awal adalah periode kritis untuk tumbuh kembang yang optimal. Dua pilar penting yang mendukung hal ini adalah nutrisi yang memadai, khususnya melalui Pemberian Makanan Pendamping ASI, dan sistem pemantauan kesehatan yang efektif, seperti yang difasilitasi oleh Aplikasi eHDW.
Mari kita selami lebih dalam bagaimana keduanya bekerja sama untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas.
MP-ASI Usia 6-23 Bulan: Pondasi Gizi Tumbuh Kembang Optimal
Pemberian Makanan Pendamping ASI pada anak usia 6 hingga 23 bulan memiliki peran yang sangat penting. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, tetapi juga untuk memperkenalkan pola makan keluarga kepada mereka. Ketika ASI saja sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan energi anak, MP-ASI menjadi kunci untuk melengkapi asupan gizi mereka(Nida. F).
Strategi pemberian MP-ASI yang efektif harus memenuhi empat persyaratan utama:
-
Tepat waktu: Diberikan mulai usia 6 bulan, saat ASI saja tidak lagi mencukupi kebutuhan bayi.
-
Adekuat: MP-ASI harus bergizi lengkap, cukup, dan seimbang. Ini mencakup perhatian terhadap usia, frekuensi, jumlah, tekstur, variasi makanan, serta kebersihan.
-
Responsif: Diberikan dengan cara yang benar, teratur, dalam waktu pemberian yang cukup, di lingkungan yang netral, dan mengajari anak makan sendiri.
-
Aman: Menjamin kebersihan dalam penyiapan, penyimpanan, penggunaan bahan makanan segar, dan air bersih.
Untuk memastikan kebutuhan gizi terpenuhi, anak usia 6-23 bulan memerlukan keragaman makanan minimal dari delapan kelompok makanan, antara lain: ASI, serealia/umbi berpati, kacang-kacangan dan produknya, produk susu hewani, daging-dagingan (merah, unggas, ikan), telur, serta buah dan sayuran kaya vitamin A dan lainnya .
Aplikasi eHDW: Inovasi Digital untuk Pencegahan Stunting
Selain asupan gizi yang baik, pemantauan kesehatan dan gizi anak secara berkala juga krusial. Di sinilah Aplikasi eHDW berperan. eHDW adalah aplikasi berbasis web yang dikembangkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk mendukung upaya pencegahan stunting di tingkat desa.
Aplikasi ini menjadi alat penting bagi Kader Pembangunan Manusia dalam mendata, memantau, dan melaporkan data terkait kesehatan dan gizi, terutama pada kelompok sasaran seperti ibu hamil, balita, dan remaja putri (Kurnia. A).
Fungsi utama eHDW dalam pencegahan stunting meliputi:
-
Pendataan: Memudahkan KPM mengumpulkan data sasaran rumah tangga dan fasilitas desa terkait stunting.
-
Pemantauan: Membantu KPM memantau perkembangan dan status gizi sasaran, serta pelaksanaan program pencegahan stunting di desa.
-
Pelaporan: Memfasilitasi pelaporan data dan informasi terkait stunting dari desa hingga tingkat kementerian.
-
Konvergensi: Memfasilitasi koordinasi program pencegahan stunting dengan berbagai pihak terkait, seperti puskesmas dan lembaga masyarakat.
-
Analisis dan Perencanaan: Digunakan untuk menganalisis data dan merencanakan intervensi yang lebih tepat sasaran.
Pengguna aplikasi eHDW tidak hanya KPM, tetapi juga Kepala Desa dan perangkatnya, petugas kecamatan dan kabupaten, petugas Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di tingkat provinsi, serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Alur pendataan melalui eHDW melibatkan beberapa tahapan: KPM menginput pemetaan dan kelompok sasaran serta data layanan yang didapatkan, kemudian sistem eHDW melakukan perhitungan hasil pengisian. Selanjutnya, Admin Desa melakukan verifikasi data dan validasi skor, diikuti dengan pemantauan oleh KPM. Data yang telah tervalidasi kemudian akan dipublikasikan .
Sinergi untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Kombinasi antara pemberian MP-ASI yang tepat dan pemanfaatan Aplikasi eHDW menunjukkan sinergi yang kuat dalam upaya meningkatkan kesehatan anak dan mencegah stunting. Dengan MP-ASI yang adekuat, anak-anak mendapatkan fondasi gizi yang kuat untuk tumbuh kembang optimal. Sementara itu, eHDW memastikan bahwa data kesehatan dan gizi dapat dipantau dan diintervensi secara sistematis dan tepat sasaran.
Melalui upaya kolaboratif ini, kita dapat memastikan setiap anak di Indonesia mendapatkan kesempatan terbaik untuk tumbuh menjadi generasi emas yang sehat, cerdas, dan produktif.
Sumber gambar : Nida F & Yani Mulyani